Padahal kicau burung pagi tadi begitu riang, namun entah mengapa ia tidak berhasil membuat mataku seriang itu. Mataku sendu. Lelah aku dengan semua yang aku jalani. Bukan karena aku merasa bosan, aku hanya merasa . . yah, seperti ini. Tidak teratur.
Rasanya aku ingin mendinginkan diri sejenak. Pengen berlutut di bawah shower, dan showernya diputer maksimal. Dan aku nangis di bawahnya. *Kayak di film-film*.
Tapi tidak seperti itu nyatanya. Aku hanya ingin sendiri dulu. Aku hanya ingin sendiri. Aku ingin merenungi kehidupanku sekarang ini. Mengapa menjadi seberantakan ini, mengapa bisa menjadi tidak teratur seperti ini. Biarlah aku evaluasi dulu. Biarkan aku sendiri dulu.
Ya Allah, hamba rindu pada-Mu... Aku merasa jauuuuuhhhh sekali. Aku merasa jauh. Aku tidak dekat lagi. Aku tidak ingin jauh lagi Ya Allah,.
Terimakasih tak berujung ku berikan pada-Mu Sang Maha Pencipta nyawa, terimakasih telah menerimaku walau di fajar yang kelam, begitu aku membuka mata, aku sudah membuat-Mu kecewa. Terimakasih telah menerimaku walau di siang yang terik, aku semaki membuatmu amarah-Mu kalap. Terimakasih telah menerimaku walau di senja yang temaram, aku sudah tak berbentuk lagi, kotor serupa-rupa. Terimakasih telah menerimaku walau di malam yang gelap, aku sudah bernoda dan kotor serupa-rupa tebal. Terimakasih telah menerimaku walaupun dalam tidurku, dercak-dercak itu tak dapat ku kikis.
Dekatkan aku dengan-Mu lagi Ya Allah, aku sangat merindukan kedekatan-Mu di hati ini . . . ;__;

0 comments:
Post a Comment