Saat matahari terbenam di atas keadaan yang diberi nama senja
Di saat itulah dirimu datang . . .
Dirimu bagai angin yang datang setiap saat
Mampir ke setiap hembusan ketika aku bernafas
Pelan
Tapi merasuk, dalam . . .
Kau dan angan tentang semua ini
Masuk terlalu jauh dalam raga yang tak kuasa memberhentikan
Ya, memberhentikan kamu di pintu penuh keparauan . . .
Aku menahanmu . . .
Tapi tak berdaya juga aku dengan segala petikanmu
Bunyinya dengan jarimu di sela-sela nya,
Tambah membuatku tak bisa lakukan hal lain
Kecuali diam,
Menyaksikanmu bermain dengan segala melodi yang kau punya . . .
Kau selalu indah
dengan seribu petikan demi petikan yang kau mainkan
Di satuan senja
Dengan senja senja yang lain

0 comments:
Post a Comment