Tak pernah menunggu untuk dihisap
Segala keruh arah angin, mata angin, dan jarum jam
Rupa sekilas menyulap semua menjadi gelap
Dan keinginan untuk menunggu lenyap
Detak-detak datang atas nama waktu,
Semua berjalan karena jarum jam tunduk pada waktu
Jarum jam tidak tahu kalau akan datang sebuah masa
Dimana sudah tidak ada lagi yang percaya olehnya
Namun waktu tak pernah menunggu waktu
Ia akan pergi berkelana dan tidak akan pernah menunggu lagi
Tidak akan pernah menunggu lagi,
Karena,
Tidak ada waktu yang juga menunggu waktu
Tak akan pernah ada
Kecuali ia bertemu dengan waktu itu kembali
Kelas XA,
25 April 2012
Atas nama, Suzash Gribisy Rabbani

0 comments:
Post a Comment