Hari ini aku menyadari satu hal penting yang selama ini sering kulupakan. Sebenarnya Allah ngasih imbalan ke kita itu sesuai usaha dan permintaan kita. Aku malu pada Allah, usaha dan doaku masih belum maksimal. Aku tidak pantas untuk berharap pada Allah akan hasil yang maksimal. Aku pantas mendapatkan hasil yang sebanding dengan usaha dan pintaku pada Allah, tidak lebih. Jika aku pengen hasil yang maksimal, aku seharusnya usaha, minta yang banyak sama Allah. Allah itu kaya, kok. Manusia minta apa aja pasti dikasih. Allah itu enggak pilih kasih sama makhluk-Nya. Allah akan ngasih apa yang kita inginkan selama kita mau usaha dan mau meminta.
Aku sadar sesadar sadarnya, aku kurang usaha kurang doa. Aku menerima kalau hasilku sebanding dengan usaha dan doaku. Aku menerima. Sedikit lebih baik saja aku sudah bersyukur. Itu artinya ada bonus dari Allah. BONUS dari Allah. Aku menyadari hal ini dari seseorang.
*** *** ***
Ada satu perasaan diantara banyak perasaan yang dirasakan anak manusia terhadap sekitarnya yang aneh bila dirasakan. Perasaan ini terkadang membuat tangan kita dingin secara tiba-tiba. Perasaan ini juga membuat perut kita jungkir balik, seolah ada banyak sekali kupu-kupu yang terbang di dalam perut. Perasaan ini juga kadang membuat konsentrasi kita terpisah jadi beberapa bagian. Perasaan ini kadang membuat nyeri, entah di bagian mana, dari apa itu yang disebut hati. Aku merasakannya ini. Merasakan ini, lagi di sini. Gejalanya sama.
Jika namanya disebut, telingaku bisa merah tiba-tiba dan tidak bisa mengontrol apa yang aku lakukan, alias salah tingkah. Tenyata, hatiku gampang dibawa lari. Aku enggak paham masalah apa ini. Tapi aku merasa ada seseorang yang berhasil membawa lari sebagian besar dari –apa itu yang disebut- hati. Hatiku dibawa lari. Aku tidak tahu apa yang akku rasakan tentang dia. Tapi yang jelas, ketika sama dia, aku merasa hariku dua kali lebih baik dari sebelumnya.

0 comments:
Post a Comment