Seorang penulis ulung menuliskan kalimat ini pada bukunya,
“Kalau rindu, ucapkan namanya lima puluh kali. Nanti tak rindu lagi,”
Aku lalu memejamkan mata. Menyebut namanya lima puluh kali. Ya, ku sebutkan pelan- pelan namanya lima puluh kali. Kubuka mata, kulihat sekeliling.
Lampu dipadamkan.
Semua orang di kamarku diam.
Apa penulis itu menipuku?
Aku masih rindu . . .

0 comments:
Post a Comment