Pages

Saturday, December 3, 2011

Meja Belajar

Aku heran ...
Mengapa mereka sama sekali tidak bersuka dengan meja belajar mereka? Padahal, meja belajar adalah tempat mereka selama ini membentuk sayapnya hingga setengah perjalanan menuju ke langit,
Baru setengah perjalanan...
Itupun tidak semua sempurna. Masih ada bagian sayap sana sini yang perlu dibentuk.

Aku heran ...
Mengapa mereka sama sekali tidak bersuka dengan meja belajar mereka? Bahkan menginjak-injak meja belajar mereka? Menghinanya., mengumpatinya., seolah meja belajarnya itu adalah tempat yang hina, dimana mereka menjadi hina karena mereka meletakkan ekor sayapnya disana...

Mengapa mereka bisa semudah itu mengumpati meja belajar mereka?


Aku bertanya! Semudah itu ?!
Apa mereka tidak memikirkan selama ini banyak sekali yang mereka dapatkan di meja belajar itu?
Apa karena segitu jeleknya popularitas meja belajar mereka sehingga tidak bisa membawa mereka terbang menuju langit yang tinggi ? Begitu?

Mari kita berpikir . . .
Toh, meja belajar ini kita yang membeli
Toh, meja belajar ini kita yang menggunakan
Toh, bagaimanapun, meja belajar ini akan bagus jika kita memberikan apa-apa yang bagus pula . .
Dan satu lagi,
Faktor pembuat meja belajar ini memang berperan juga dalam membangun sayap kita lebih kokoh,
Agar kita bisa lebih kuat terbang . . .

TAPI, Pembuat Meja Belajar adalah alat!

Dan baik buruknya, kokoh tidaknya, kuat lemahnya sayap kita ...
Ditentukan oleh kita sendiri . . .
KITA SENDIRI
Bukan meja belajar, bukan pembuat meja belajar. . .

Bahkan meja tanpa pelitur, yang kayunya tak sekokoh kepunyaan kita, bahkan yang patah sekalipun, bisa mencetak sayap sayap yang bisa menembus langit impian!
Kalau begitu APA PANTAS ? Apa pantas kita mengumpati meja belajar kita ?
Tempat selama ini kita membentuk sayap kita, dan kini sayap kita sudah setengah kokoh, siap terbang tinggi, sepuluh sampai limabelas tahun lagi!

Tanpa meja belajar, mungkin sayap kita tidak akan pernah terbentuk sampai sekarang ini . . .

0 comments:

Post a Comment