Rabu, 30 Mei 2012
Selamat pagi!
Selamat menikmati Rabu Pagi yang indah seperti biasanya. Matahari yang cerah, tas sekolah yang ringan, sepatu santai, kaos kaki bukan putih, dan pelajaran yang menyenangkan… Bayangkan jam pertama PPMB, dilanjutkan sama Bahasa Jawa, habis itu ada Conversation, dan yang terakhir hadir Seni Rupa sebagai penutup yang sempurna untuk hari Rabu yang indah.
Aku sudah menyukai hari Rabu sejak aku ada di kelas sepuluh ini. Hari rabu sangat indah. Sangat indah. Kata-kata itu melekat, dan sering ku ucapkan ke semua orang. Aku menyukai hari Rabu. AKU SUKA HARI RABU POKOKNYAAAA!!!
Tapi entah mengapa, hari ini tidak. Rabu ini parah. Jam pertama PPMB diganti dengan dua jam Geografi. Pelajaran menyebalkan dan menyebalkan dan menyebalkan.. pokoknya amat menyebalkan… Entah apa yang menyebabkan Geografi terlihat begitu menyebalkan, entah gurunya, atau apanya.. aku juga tidak tahu.
Mungkin moodku pada hari Rabu sudah rusak, sehingga hari ini berantakan juga. Pertama, aku sudah tidak enak badan. Aku agak pusing. Capek. Lalu aku bangun nyetrika baju, lalu melihat sampah yang berantakan. Sial. Hari ini hari piketku. Terbayang sudah susahnya membuang sampah yang menumpuk itu. Arrgghh.. -,-
Tambah lagi, kenapa antrian mandi hari ini jadi ruwet sekali. Lamaa sekali. Aku sudah tidak enak di rasa. Ada yang nggak beres. Berantakan. Pagi ini berantakaaaaan.
Aku keluar dari kamar mandi pukul tujuh tepat. Bel sudah berbunyi. Teman-teman berhamburan keluar. Buru-buru. Aku sudah kagol. Aku keluar dengan tempo langkah kaki seperti biasa. Tidak ku percepat. Rasanya sudah malas.
Anna alam juga baru keluar dari kamar mandi, aku mau bareng dia saja berangkatnya. Aku benar-benar sudah malas dengan hari ini. Hari ini ku cemburui dengan hari Rabu yang lain. Ku bandingkan dengan Rabu-Rabu indah yang lain. –Arrggh-
Mana sarapannya tak kunjung datang! Hei, kita ini harus makan sebelum berangkat sekolah. Bukan pas berangkat. Kalau makan datangnya waktu bel masuk, siapa yang mau makan pagi???
Aku sebal. Akhirnya di situ masih ada Mbak Fiya, Mbak Arina, Mbak Lia, dan –tentu saja- Anna Alam. Dan akhirnya kita keluar dari asrama setelah Asma’ul Husna selesai dikumandangkan. Bu Rita sudah berdiri di ambang pintu masuk. Pak Dul juga. *Haduh-haduh-haduh*. Bu Rita dengan sigap meraih handel pintu masuk, lalu "Braakkk!" Tidaaaaaaaakkk. Bagaimana nasib kami.
Pintu ditutup. Oke..
Kami berbalik halauan, rame-rame lewat depan. Tapiii... We O We bangett!! Bu Rita sudah menghadang di pintu loby. "Mau ngapain?" ujar Bu Rita, galak coy. Serem pokoknya. Terus siapa gitu njawab gini, "Mau masuk kelas, Bu." Haha. Tanpa dosa banget, ya? "Lewat piket!" perintah Bu Rita. Akhirnya kami berbalik ke pintu masuk, lewat piket. *meninggal di tempat*. Bu Toni menghadang, "Ini kenpa anak-anakku, sing ayu-ayu, kok yo terlambat? Rumahnya jauh to?" Mak jleb sekali. Yahh, kami dapat ceramah dadakan. Berbagai pembelaan keluar dari mulut kami. Tapi, toh hasilnya sama saja. Habislah kita semua. Padahal Mbak Fiya ada ulangan TIK, Mbak Arina ada ulangan Kimia, dan aku sama Anna walaupun tanpa ulangan, dipulangkan dengan hormat. Kata Bu Toni, TIDAK ADA DISPENSASI! *Kejamnyaaa..*
Dan di situ rame banget. Ada Emi juga, ada Siti, ada Mas Yoga, ada Mbak Annisa, ada Mbak Ayuk, dan jadilah kita orang-orang telat ini dipulangkan ke habitat masing-masing. Sesuatu. Akhirnya, kita pulang dengan kikuk ke asrama. Aku sudah tidak enak dengan Ummi. Tidak enak. Ummi pasti jadi sasaran guru-guru. Ummi bakal menanggung malu juga. Aku janji Ummi, ini yang pertama dan terakhir.
Oke, dan kita sekarang di sini. Di kamar ‘Aisyah, -kamar Mbak Fiya dan Anna Alam-, berhadapan dengan laptop masing-masing. Menuliskan pengalaman pertama kita dipulangkan. Really Something. Tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku.
Rasanya hidupku sempurna. Dipuji karena datang pagi banget sudah pernah. Tapi telat sampai dipulangkan juga pernah. Haha.. Allah itu kalau membuat cerita memang wonderfull banget. Alhamdulillah Ya Allah . . .
Teko disyukuri wae