Pages

Wednesday, May 2, 2012

Kertas Ini Untuk Alin

Sebuah jiwa cerah berjalan dalam bungkusan raga yang riang, di bawah langit mendung Senin ini. Ia berjalan ringan melintasi setapak demi setapak beton di bawah kakinya. Langit yang mendung Senin itu, tidak menjadikannya mendung jua hari ini. Ia tetap menjadi jiwa paling cerah yang muncul di depan mataku ini.
            Aku dengar lagi dentum demi dentum langkahnya. Ringan sekali. Seakan tak ada beban yang diletakkan di atas kakinya. Atau jangan-jangan ia punya beban diam-diam, tapi lalu menyimpannya, dan aku saja yang tidak mengetahuinya. Hhh, entahlah . . .  Dia penuh tanda tanya tapi selalu cerah setiap harinya.
            Dia menentukan pilihan untuk duduk di dekatku hari ini. Segenap kecerahan yang dibawanya menulariku untuk hidup juga.
            Dan Afida Maulina Zahra pun tersusun dalam rangkaian huruf dalam raganya. Seumur hidup rangkaian nama itu akan menemaninya sampai nanti, entah kapan… Aku berkaca pada oase jiwanya yang cerah, tanpa pernah ingin tahu sisi gelap dari jiwa tersebut. Bagiku, oase jiwanya akan tetap selalu cerah J


            Alin, semoga kamu tetep unyu tiap hari ya J

0 comments:

Post a Comment