Pages

Sunday, May 27, 2012

Aku Tak Bisa Tidur Semalam

Aku tak bisa tidur semalam
Entah apa yang membuatku menjadi seperti ini, hanya gara gara pemandangan itu, yang langsung menohok sampai ke ujung ujung hati ini...

Pernahkah kau seperti ini?
Merasakan hatimu dipecah, hingga terasa benar hancurnya, sampai serpihannya terasa benar sangat tajam.
Malam ini juga aku mundur. Dia benar telah mencampakkanku ternyata. Temanku sendiri, entah apa yang ia pikirkan, permainankah, atau sebuah pengkhianatan? Aku tak ingin terlibat cinta segitiga yang bodoh, tidak penting, dan sangat menjijikkan. Aku mundur. Selesai.

Mungkin hari itu adalah hari di mana Allah telah menyatakan cemburu-Nya padaku, mengingatkan agar cintaku hanya boleh di berikan untuk-Nya, tidak untuk siapapun...


Masih banyak yang perlu aku pikirkan. Aku akan baik-baik saja. Secepatnya.

Saturday, May 19, 2012

Setiap Kesulitan Pasti Ada Kemudahan



أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Bukankah Kami telah melapangkan dada untukmu?


وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
Dan mengangkat bebanmu dari (pundak)m


الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
Yang telah memberatkan punggungmu?


وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
dan meninggikan untukmu sebutan kamu?


فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.


إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan


فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Maka jika engkau sudah bebas, tetaplah bekerja keras!


وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Dan jadikanlah Tuhanmu sebagai tujuan (kerinduanmu) semata

Belum Sepersepuluh Cinta Ibu




"Rasa sayang, cinta kasih, pengorbanan, dan segala yang dilakukan ibumu yang sudah engkau ketahui, sejatinya belumlah sepersepuluhnya..."


Bukan semata-mata penghormatan semata kepada wanita yang dielu-elukan dimana-mana. Tulisan-tulisan itu sebenarnya tidak perlu ada. Segala omong kosong tentang ibu sebenarnya tidak perlu ditulis lagi di dunia ini, kalau hasilnya sama saja.

Sadarlah,
Kenyataan ibumu menggendongmu ketika kau menangis, kenyataan beliau selalu bangun malam ketika kau berteriak terisak kehausan, kenyataan dia mengelus-elus kepalamu dengan sayang ketika kau hendak tidur, kenyataan beliau mengobati sakitmu ketika kau terbaring, kenyataan beliau selalu bangun pagi hanya agar kau bisa makan dahulu sebelum berangkat ke sekolah, kenyataan beliau harus mencuci pakaianmu dan kau hanya tahu pakaian kotor dilempar dan tau tau sudah siap di lemari. Kenyataan bahwa beliau selalu makan terakhir hanya agar kau makan dulu. Kenyataan bahwa beliau selalu memberikan pelukan terhangat ketika kau jatuh, dan masih banyak kenyataan kenyataan lain dan itu belum sepersepuluh dari pengorbanan swanita hebat itu...

Sadarlah...
Bahwa laki-laki yang tak menghormati perempuan, sama saja ia tak menghormati ibunya.

No Tittle

Aku suka matanyaa..
Suka sekali. Aku suka cara dia melihat. Aku suka cara dia melirik. Aku suka cara dia berkedip. Aku suka cara dia menatap. Aku suka cara dia terpejam. Aku suka semua tentang matanya.

Aku hafal geraknya dari jarak jauh . . .
Aku hafal cara  dia berjalan. Aku hafal potongan tubuhnya. Aku hafal suaranya. Aku hafal cara dia berbalik. Aku hafal cara dia lari. Aku hafal cara dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Aku hafal cara dia menoleh. Aku hafal . . .

Ingat di Dalam Hati

            Memori kebersamaan seseorang itu bukan rumus trigonometri ataupun vector, yang harus diresapi lewat hidung bersama dengan udara yang masuk ke dalam, merasuk terus hingga memasuki paru-paru dan akhirnya akan sampai ke otak. Bukan. Memori kebersamaan itu bukan rumus yang harus diingat di otak, karena suatu hari nanti, ingatan kita pasti akan mengelupas. Kita tidak tahu kapan itu akan terjadi.
            Tapi, kalau suatu memori itu kita bawa dan ingat di dalam hati kita, memori itu tidak akan hilang.. Selalu ada wess, percayaa… Silahkan terapkan teori ini dalam rumus-rumus lain dalam pelajaran. Kalau bisa menerapkannya, kamu hebat! J 

Sunday, May 13, 2012

Pray


Ya Allah, sang Pencipta siang dan malam, sang Pemberi dan Penguasa oase rasi bintang di langit, sang Maha Pendengar suara hati terkecil seorang hamba, sang Penyayang segala yang Dia ciptakan . . .
            Aku memohon kepada-Mu, demi nama-Mu, aku memanjatkan do’a ini dengan sepenuh hati layaknya seorang yang meminta kepada si Empunya nyawa . . .
Berikan hamba tambahan pemahaman, buatlah pemahaman yang Kau karuniakan kepadaku ini tajam, agar aku dapat menggunakannya di jalan-Mu, dan menularkannya pada orang-orang lain, . . .
            Ya Allah, Sang Maha Memudahkan segala yang menjadi kesulitan hamba-Nya, berikanlah kekuatan untuk orang tua hamba agar tetap mencari rezeki yang halal. Berikan aku kekuatan, untuk menjaga sholatku. Berikan aku, ayahku, adikku, dan semua orang yang aku kenal kekuatan, untuk mencapai cahaya cinta-Mu yang bersinar terang . . . AMIN J

Wednesday, May 2, 2012

Kertas Ini Untuk Alin

Sebuah jiwa cerah berjalan dalam bungkusan raga yang riang, di bawah langit mendung Senin ini. Ia berjalan ringan melintasi setapak demi setapak beton di bawah kakinya. Langit yang mendung Senin itu, tidak menjadikannya mendung jua hari ini. Ia tetap menjadi jiwa paling cerah yang muncul di depan mataku ini.
            Aku dengar lagi dentum demi dentum langkahnya. Ringan sekali. Seakan tak ada beban yang diletakkan di atas kakinya. Atau jangan-jangan ia punya beban diam-diam, tapi lalu menyimpannya, dan aku saja yang tidak mengetahuinya. Hhh, entahlah . . .  Dia penuh tanda tanya tapi selalu cerah setiap harinya.
            Dia menentukan pilihan untuk duduk di dekatku hari ini. Segenap kecerahan yang dibawanya menulariku untuk hidup juga.
            Dan Afida Maulina Zahra pun tersusun dalam rangkaian huruf dalam raganya. Seumur hidup rangkaian nama itu akan menemaninya sampai nanti, entah kapan… Aku berkaca pada oase jiwanya yang cerah, tanpa pernah ingin tahu sisi gelap dari jiwa tersebut. Bagiku, oase jiwanya akan tetap selalu cerah J


            Alin, semoga kamu tetep unyu tiap hari ya J