Pages

Friday, December 27, 2013

Saya Berserah.

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian detik. Bisa saja cerah seperti pelangi atau kelam seperti malam. Saya berharap semua masih baik-baik saja.

Rasanya menyesali diri kita yang tidak sepenuhnya berpeluh-peluh hari-hari kemarin itu seperti menelan masakan yang keasinan. Sudah terlanjur di telan, sangat terasa, tapi tidak bisa dimuntahkan lagi. Percuma.
Kalaupun nanti waktu akan menjawab dengan menelan ludah yang sedikit pahit, saya akan membayarnya. Saya akan membayarnya esok hari dengan semangat yang tak akan pernah pudar lagi. Saya siap menjadi karang yang tetap kokoh walaupun diterjang.

Ya Allah terimakasih telah membuatku tetap setegar ini. Saya berserah.

0 comments:

Post a Comment