Pages

Saturday, December 15, 2012

Aku Bukan Babu

Mengutip dari sebuah blog yang kebetulan suasananya sedang sama dengan suasana perasaan :
'‎Aku tak suka menjadi pendahulu, menjadi perintis, atau apalah. Aku terlalu babu untuk menjadi andalan, makanya aku bilang bahwa inisiatif itu penting. Supaya kita berpikir, kalau tidak ada lagi pendahulu, perintis atau andalan yang bisa diajukan, kitalah yang menjadi mereka. Makanya aku bilang bahwa inisiatif itu perlu, itu perlu bagi semua kader-kader regenerasi.. Oke?? Aku bukan BABU!'

Sunday, December 9, 2012

Nothing

     

  

Saturday, December 8, 2012

Balada

Aku terlanjur menyalakannya. Terlanjur. Mau seperti apa juga sudah terlanjur. Mungkin hanya terlalu menyenangkan memainkannya sehingga aku tidak menyadari, lama-lama api itu membesar. Baiklah aku yang menyalakannya sendiri. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa ketika api itu membesar dan menghanguskan beberapa kisah. Sampai sekarang, mata air manapun belum bisa memadamkannya.
Aku ingin dingin, sungguh. Namun cinta ini masih menetap di tempatnya.

Thursday, December 6, 2012

My Little Twinkle Star's Birthday

Yey, hari ini Firda sweet seventeen :-)
 Walaupun bodinya belum tujuh belas sih *kemudian digampar pake sandal swallow ke muka*. Hahaha. Ya ampun cepet juga ya Firda udah tujuh belas <3

Jadi inget dulu pas pertama kali aku kenal dia. Ya pas kita masuk SMP yang sama. Kita kan sama-sama masuk Boarding *cieeh*. Dan waktu itu tinggi badannya dia masih sama kayak sekarang belum banyak berubah. *Damai-damaiii*. Muka dia dari dulu sampe sekarang juga enggak cantik-cantik, padahal ibunya jualan kosmetik *ditendang jauh-jauh* haha :D
Dulu dia anaknya rajin gilak, sholehah gitu dweh :3. Dulu kita sama-sama masuk kelas VII B, VIII B, XI B. Yes. Sekelas terus, nggak ganti-ganti *Yaiyalaaah, lo pikir ada berapa kelas?*. Sampe akhirnya aku sama dia masuk IPM dan dia jadi ketua dan aku sekretaris :) Walaupun gaje, sekarang kalau dikenang jadi konyol gitu. Konyol-konyol indah. Yaa namanya juga kenangan. Sekarang kita berbalik. Wkwk, dan sekarang kita malah sering hantam-hantaman (??) hahaha..

Dan, ehm . . .
Firda, my little-little twinkle star
HAPPY BIRTHDAY, SAYAANG :)
*kirim paket cintaa ke kamar sebelaaaah*



Tujuh belas tahun kan ya?
Yang pertama jelas aku doakan semoga kamu tetep dalam lindungan Allah, selamat, sehat :)
Yang nggak kalah penting semoga kamu bisa cept-cepet melepas predikat "bego matematika" secepatnya. Ini penting kan? Iya kan? Hahaha, Amiin. Amiin :)

Semoga makin tinggi ya, Fir :') Biar tambah 11:12 sama Dian Sastro.Hahaha.
Aku kirimin sayangku ke kamu lewat pos angin aja ya :) Semoga bener-bener bisa sampe kamarmu..
Soalnya merpatiku yang biasa ngirimin pos lagi mogok kerja -,-" *pukpukk merpati*

Sukses buat ke depan ya, Beybehh <3
Have a spectacular seventeen!!!
*tebar bunga*

Big hug,

Princess Suzash Gribisy R.

Saturday, November 10, 2012

Aku Perempuan

Ya Allah, yang telah menciptakan aku sebagai perempuan.
Yang telah menjadikan aku sebagai seorang yang istimewa. Yang telah membuat bahuku cukup kuat untuk menopang dunia. Namun juga telah menciptakannya begitu lembut hingga cukup untuk memberikan kehangatan dan rasa nyaman. Yang memberikan kekerasan untuk membuatku tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah. Yang telah memberiku kepekaan sehingga mampu mencintai. Yang telah memberiku kekuatan sehingga mampu mendukung teman-temanku. Yang telah memberikan kebijaksanaan untuk menghadapi kehidupan. Yang telah memberiku air mata untuk menghapus kesedihan.

Aku perempuan.
Entah cukup kuat atau tidak untuk memimpin. Entah cukup bijak atau tidak untuk memimpin. Entah cukup memberikan rasa nyaman atau tidak untuk memimpin. Entah cukup tegar atau tidak untuk memimpin. Entah cukup mencintai atau tidak untuk memimpin.

Namun, sekali lagi aku perempuan...
Yang mudah rapuh ketika sedikit saja tersenggol, yang mudah berteriak ketika ada sedikit saja gelap, yang mudah meleleh ketika sedikit saja panas

Namun, sekali lagi aku perempuan...
Yang tahu kalau dirinya rapuh, dan hanya bisa mencari kekuatan-kekuatan yang bisa digapainya.



Many nights we've prayed
With no proof anyone could hear
In our hearts a hopeful song
We barely understood

Now we are not afraid

Although we know there's much to fear
We were moving mountains long
Before we knew we could

There can be miracles, when you believe

Though hope is frail, it's hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe

In this time of fear

When prayers so often prove in vain
Hope seems like the summer birds
So swiftly flown away

Yet now I'm standing here

My heart's so full I can't explain
Seeking faith and speaking words
I never thought I'd say
There can be miracles, when you believe
Though hope is frail, it's hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe

They don't always happen when you ask

And it's easy to give in to your fears

But when your blinded by your pain
Can't see your way straight through the rain
A small but still, resilient voice
Says love is very near

You will when you believe

Just believe


Entahlah, mendengar lagu ini rasanya saya percaya sekali saya kuat.
Janji Allah juga dalam Al-Quran sudah disebutkan, "Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan." (QS.Al-Insyirah)

Semoga saya kuat. Semoga saya kuat. Semoga saya kuat. Keep Fighting :D

Monday, October 8, 2012

Leoni, Ratu Sejagad

Cukup cantik.
Leoni mengenakan gaun pestanya. Manik-manik yang mengkilap membuatnya tambah percaya diri. Ia menatap lagi parasnya di cermin. Dengan jari telunjuknya ia meratakan kembali bedak di atas hidungnya. Rasa deg-degan di hatinya semakin menjadi-jadi.
Hari ini hari pemilihan Ratu Sejagad. Leoni berada di belakang layar menunggu namanya dipanggil oleh pembawa acara. Ia membayangkan dirinya berdiri di atas panggung megah yang sekelilingnya penonton sibuk mengambil gambarnya. Ah, sebentar lagi tiba gilirannya.
"Woi, jangan melamun terus!" seru Nita, mengagetkannya. Satu, dua, tiga, ia membuka mata. Masih di depan cerminnya. Masih dengan gaunnya. Masih dengan wajahnya yang cantik. "Kamu harus fokus, sebentar lagi kamu dipanggil sama pembawa acara untuk menuju panggung. Tunjukkin kebolehanmu. Jangan melamun terus!" lanjut Nita lagi.
"Idih, siapa coba yang melamun!" tanggap Leoni sewot.
"Lah.. Jelas-jelas kamu tadi melamun!" jawab Nita.
"Ih, enggak ya. Aku cuma membayangkan nanti kalau aku dipanggil pembawa acara, terus aku berjalan di panggung.....," tutur Leoni, senyam-senyum."Semua mata pasti tertuju padaku. Teruss.. orang-orang pada sibuk fotoin aku. Jepreet-jeprreeett, gitu. Terus aku bakal mempesona banget malam ini, Nit! Oh, senengnyaaaaa!" sorak Leoni heboh. Nita mencibir.
"Heh, kalo kamu terlalu sibuk ngehayal, nanti kamu jadi nggak konsentrasi. Udah deh, yang penting kamu siapin diri baik-baik untuk kontes Ratu Sejagad ini, oke. Jangan kebanyakan ngelantur!" sahut aNita menanggapi. Leoni tidak mengindahkan. Ia sibuk membayangkan lagi kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi ketika nanti dirinya naik ke atas panggung kontes.

Tak lama kemudian,
"Dan peserta selanjutnya adalah Leoni! Beri tepuk tangan!" seru Pembawa Acara. Leoni belum menyadari kalau dirinya sudah dipanggil.
"Heh, nyet. Udah dipanggil tuh!" sahut Nita, mengagetkan Leoni.
"Eh-oh, iya, Nit. Aduh, deg-degan jadinya," kata Leoni polos. Nita menaikkan alisnya. Sahabatnya ini memang hobi menghayalkan hal-hal yang tidak penting.
"Ya sana. Jangan melamun aja. Nanti didiskualifikasi sukurin!" sembur Nita. Leoni merapikan gaunnya.
"Oke, doakan Nit. Doakan aku!"
"Iya, udah sana!" sahut Nita, melepas sahabatnya menuju panggung kontes.

Leoni keluar dari balik layar. Ia menatap seluruh penonton yang hadir. Tepuk tangan ramai menyambut dirinya.
"Aduh, berasa miss universe nih!"
Leoni pun melangkah dengan mantap. Dan seperti dugaannya, cahaya kamera yang memotretnya pun kelap-kelip di sana-sini. "Tuh kan, jadi berasa Ratu beneran nih, hihihi,"



Ketika ia selesai menyanyikan lagu. Ia meninggalkan panggung dengan tangan melambaikan tangan ke penonton. Ia berjalan santai tanpa rasa deg-degan. Tepuk tangan riuh melepasnya hingga menghilang di balik layar.
"Nitaaaaaa! Ya ampun, gue berasa miss universe tauuukk. Seneng bangeeett!" sorak Leoni. Ketika ia Nita menemuinya di meja rias.
"Ih, apaan sih lo. Norak tauk. Jadi gimana? Gue denger tadi kamu bagus juga nyanyinya," tanggap Nita santai.
"Ahh, pokoknya malam ini keren banget Nit, keren bangeett!!!" ia berseru sambil melonjak-lonjak. Tapi, sepatu haknya sepertinya tidak kuat menopang tubuhnya hingga ia terpeleset jatuh.

Brakkkkk!!
"LEOONIII!! Udah dibilangin kalau tidur jangan di kursi goyang!" ujar Mama dari dapur. "Jatuh lagi, jatuh lagi!"
"Iya, Ma. Maaf,"

Batal jadi ratu sejagad deh gue.

Sunday, September 16, 2012

So Sweet :)

Hari ini, 16 September 2012
Sorak-sorai suara di panggung itu bising sekali. Menggambarkan keramaian yang sangat riuh. Tenda-tenda didirikan di sekeliling lapangan untuk stan flea market. Satu tenda besar di tengah lapangan basket itu menjadi panggungnya. Panggung menghadap ke Selatan. Sebelah kiri panggung berdiri stan Faculty Fair yang diisi oleh beberapa fakultas dari beberapa Universitas. Di sebelah kanan panggung berdiri stan-stan flea market atau apalah itu namanya.
Aku ada di situ. Di tengah-tengah keramaian anak-anak yang mempromosikan dagangan kelas mereka masing-masing. Riuh suara sound system membuat telingaku sedikit berdengung. Di tengah-tengah keramaian itu, aku mencoba untuk menarik orang berkunjung ke stan kelasku, agar mereka tertarik untuk membeli salah satu dari dagangan kami.
Tak terasa adzan dzuhur berkumandang. Sound system berhenti mengeluarkan dengungnya sejenak. Ah, dan waktu itu aku melihat dan mendengar pemandangan yang menurutku itu so sweet sekali..

Dia memang punya banyak teman dekat. Tapi yang tidak ku sangka-sangka adalah ini, :
"Sarah, Sarah!!! Temen-temen mana?" tanyanya. Ia berteriak keras namun tetap duduk manis di kursinya.
"Pada nyebar, ada yang di sana, ada yang di sana!" orang yang bernama Sarah itu menunjuk dua arah.
"Udah pada sholat belum?"
"Beloommmm..."
"Temen-temen suruh pada ke sini, Sar! Suruh pada sholat dzuhur. Sekarang!" teriaknya lagi.
"Iyaaa. Aku panggilin dulu yaa!"
Jleg banget. Itu bukan suruhan. Itu adalah sebuah... apa ya? Mungkin itu adalah peringatan seorang teman kepada teman yang lain agar tidak meninggalkan sholat. Itu sama sekali bukan sebuah suruhan. Aku yang mendengar, merasa bahwa itu adalah peringatan seorang teman kepada teman yang lain dengan penuh sayang. Iya, penuh sayang. Aku menangkap itu di suaranya, yang bahkan tidak pernah ku tangkap ketika ada teman asrama yang berteriak-teriak menyuruhku sholat, siapapun itu.
Aku tertegun, ternyata pertemanan mereka seerat itu. Pertemanan mereka yang dulu aku remehkan. Ternyata mereka kompak lahir batin, dunia akhirat. Ya Allah...
Aku juga menyadari sebuah hal beberapa waktu lalu, ketika aku berbincang-bincang dengan temanku itu. Dia mengajakku untuk sholat dhuha di masjid sekolah. Tapi aku berkilah, aku bilang padanya bahwa aku tidak membawa mukena.
"Di atas pasti ada yang bawa wes," katanya menenangkan. "Nanti pinjem aja... Biasanya temen-temenku bawa. Oiya! Pinjem Erna itu lho. Dia lagi nggak sholat. Tapi biasanya dia selalu bawa, kok. Kata dia males ngeluarin dari tas," lanjutnya. Aku tertegun kali. Dia menghafal dan mengenal teman-temannya dengan baik.

Pernah suatu hari, aku merasa haus sekali. Aku setengah berlari memasuki kelas dan menyambar botol minumku di atas meja. Aku menegaknya hingga hausku terasa tinggal setitik.
"Suzaaasssh, duduk Zash!" tegurnya halus.
"Eh-oh, iyaaa," jawabku kikuk. Aku malu padanya, juga malu pada diriku sendiri. Aku lupa diri. Bahkan adab minum dengan duduk yang seharusnya aku jaga sampai saat ini tidak ku hiraukan. Ternyata masih ada orang baik di muka bumi ini yang mau memperingatkan aku dari akhlak tidak baik itu.

Ada juga kejadian seperti ini...
"Ayo sholat!" ajaknya setelah bel istirahat kedua berbunyi. Aku menggeleng pelan. Sepertinya ia paham dengan maksud gelenganku. Ia akhirnya keluar dengan Kikan, teman sekelasku yang lain, yang kebetulan ingin ke atas juga. "Ya udah, aku sholat dulu yaaa,"
Dia dan Kikan menuju masjid yang letaknya di lantai atas. Sementara aku keluar kelas. Aku membuka permen loli ku yang ku beli di kantin sebagai kembalian beli pulpen. Tiba-tiba ada suara memanggil, "Suzaaaassssh!!!". Aku menoleh, leherku mendongak ke atas untuk melihat siapa yang memanggil. Ternyata dia.
"Ada apaa?" sahutku.
"Permennya itu lhoooo!" teriaknya, sambil tangannya memperagakan orang makan permen loli. Aku terhenyak,"Iyaaa, lupa. Peace!" candaku. Akupun berlalu. Namun permen loliku masih di tangan. Tidak berani ku masukkan mulut karena aku belum menemukan tempat duduk. Untuk kesekian kalinya aku diingatkan. Tapi kali ini akan ku ingat, makan atau minum alangkah lebih baiknya kalau kita melakukannya sambil duduk, tidak berdiri atau bahkan jalan.

Ahh, sekali lagi. Allah tidak pernah salah mempertemukan kita dengan orang-orang yang kita kenal sekarang. Aku selalu bersyukur ketika Allah mempertemukan aku dengan orang yang baru, yang nanti pasti, entah secara langsung atau tidak, akan memberikan pelajaran hidup yang bisa kita petik :)

Thursday, September 13, 2012

Filosofi Lilin


INI, ada satu buah lilin
 .
Apinya memang cuma kecil
.
Batangnya juga gampang leleh
.
Makin lama ia makin kecil
.
Makin lama ia semakin habis
.
Dan Akhirnya apinya pun akan padam

Tapi, ia akan setia menemanimu
Saat di sekelilingmu gelap
Sampai cahaya-cahaya itu datang lagi
Dan siap menemanimu kembali

Sunday, September 2, 2012

Argh

Kamu sudah berbeda, aku sudah berbeda, kita sudah berbeda
Kamu sudah seperti orang lain
Aku sudah tidak mengenalimu lagi

Monday, August 20, 2012

Cinta Segitiga Itu Bodoh!

Aku mau nulis tulisan iseng nih. Tentang cinta segitiga itu sebenarnya bodoh, tapi tetap saja terjadi.
Aku kemarin lihat PPT, ada adegan yang sedikit membuat aku agak “glek” gimana gitu. Adegan dimana Kalila dateng ke rumahnya Aya dan Azzam. Mereka meluruskan masalah yang belum kelar-kelar, yaitu cinta segitiga di antara mereka. Tentang Azzam yang tidak tegas memilih siapa, walaupun dia sudah terikat dengan Aya. Tentang Aya yang belum sepenuh hati merengkuh Azzam ke dalam pelukannya, karena menurutku ia hanya mencintai Azzam tanpa perengkuhan yang nyata. Tanpa gurat penegasan kepada Kalila, bahwa Azzam sudah jadi milik dia selamanya. Tentang Kalila yang terlalu rapuh, tentang Kalila yang terlalu tidak bisa melepaskan Azzam, tentang Kalila yang tidak mau Azzam pergi, walaupun ia tahu Azzam sama sekali bukan haknya. Mereka terlalu larut sama perasaan mereka, tidak ada kerealistisan. Tidak ada kelapangan dada. Tidak ada penerimaan sama sekali.
Kalila bilang, “Manusia butuh alasan. Aku butuh alasan mengapa aku harus meninggalkan Azzam.” What do you think about this statement? Coward!!! Tidak realistis sekali. Dia butuh alasan untuk meninggalkan Azzam, sementara Azzam sudah menjadi milik orang lain. Azzam sudah menikah! Bagian mana yang kurang jelas?
Hmm. Mungkin aku juga yang sedikit bego mengkaji ini. Di sebuah adegan, ketika Kalila ada di persimpangan jalan dan tidak pulang-pulang sebelum Azzam datang menemui dia di situ. Di bagian itu, Azzam masih memanggil Kalila dengan sebutan ‘sayang’. Tidak mungkin dia tidak mencintai Kalila juga, sama dalamnya seperti dia mencintai Aya. Nah, kalau sudah seperti ini, siapa yang sebaiknya dibunuh?? *huh* Emosi sendiri liatnya. Gerem gimana gitu.
Satu lagi kebegoan yang aku buat. Aku kemakan banget sih sama nih sinetron. Bukan sinetronnya sih yang menarik perhatian sebenernya. Bukan. Tapi khusus bagian cinta segitiga antara Azzam, Aya, sama Kalila itu lho yang bikin gregetan.. aaaaarrrggghhh ngeri sekali membayangkan hal serupa tapi yang menjadi tokoh adalah aku. Kalau aku yang mengalami semua itu mungkin aku bakalan gila juga. Jadi Kalila gitu, atau jadi Aya. Tetep aja bakal gila tingkat regional asia tenggara deh. Nah, di sini sudah bisa kita tarik kesimpulan kalau cinta segitiga itu bodoh sebenernya, tapi tetap saja terjadi.
Hmm, btw, ada yang menarik dari itu. Kata-kata Kalila yang begini ini, "Setiap manusia butuh alasan. Aku butuh alasan mengapa aku harus meninggalkan Azzam," Nah, itu dia. Setiap manusia butuh alasan. Begitu juga aku. Aku butuh alasan untuk merubah caraku menyukai dia, yaitu karena aku perlu menyukai dia dengan cara yang lebih baik, tidak seperti cara Kalila mencintai Azzam. Karena aku tidak ingin merusak kecintaanku pada Sang Pencipta rasa ini. Aku juga tidak ingin merusak penjagaan dan cintanya kepada Sang Empunya hati.  Aku ingin menyukainya dengan cara yang tidak membuatku ataupun dia, rusak. *Weh, apa ini?* hahaha. Bukan apa-apa kok :-) Sudah penyakit saya kalau nulis di blog mesti ngelantur. Tidak usah dibahaslah. Jari-jari saya berjalan sendiri dengan bebas di atas keyboard, jadi biarkanlah tulisan ini seperti ini apa adanya biarpun ngelantur. Jiahaha, apa coba.

Oke, sekian yang dapat saya tulis.
Salam cinta,
Suzash Gribisy Rabbani :-)

Thursday, August 16, 2012

Indonesia Raya

Besok dirgahayu Indonesia tercinta. Jadi galau karena besok nggak bisa ikut upacara. *Anak Indonesia yang baik nih*. Ehm. Bukan mau aku ya nggak ikut upacara, tapi realistis ajalah. Aku sudah terlanjur mudik ke Wonosari. Dan ternyata dugaanku meleset jauh. Ayahku yang aku pikir mau-mau aja nganter aku upacara, eh, ternyata enggak mau sama sekali. Aku menelan ludah. Aku terlanjur nggak minta surat pengantar nih. Kepedean bakal bisa ikut upacara. Siap-siap dihukum deh.

"Dulu itu para pejuang, hanya untuk mengibarkan bendera merah putih saja dirasuki rasa takut-takut. Takut di tembak penjajah. Sekarang, kita yang sudah dengan bebas mengibarkan merah-putih, yang tinggal menikmati kemerdekaan, di suruh upacara saja enggan. Di mana letak kecintaan kita pada para pejuang? Di mana letak kecintaan kita terhadap tanah air?"
Itu tutur kata Bu Yuyun, sehari sebelum liburan dimulai di kelasku, pas jam pelajaran PKn tentunya.

Tapi aku tenang-tenang saja. Walaupun aku tahu aku akan dihukum karena tidak ikut upacara, semangat 67 dirgahayu Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2012 besok ini membara sekali. Entah kenapa aku semangat gini. Nggak ngerti juga =="
Hm.
Btw, *agak nggak nyambung sedikit tidak apa-apa ya* waktu aku nulis ini, aku lagi smsan sama Tisnga. Lucu banget. Kita tadinya ngomongin upacara di sekolah dan segala tetek bengek hukumannya (yang suruh minta tanda tangan RT sampai Polsek segala). Ehh, tau-tau kita ngomongin Zuko nih, tokoh di Avatar, The Legend of Aang, yang cakepnya minta ampun itu. Abis itu entah darimana kita sampai Doraemon. Nggak lama kemudian kita sudah ngomongin Conan. Hahaha :) yang pengen aku sampaikan di sini adalah, ternyata kalau dua orang cewek atau lebih berkumpul, mereka akan mengobrol sampai mana-mana. Yang tadi ngomongin hal A, tau-tau udah sampai hal F, ditinggal noleh sebentar tau-tau udah ngobrolin yang lain. Haha..

Aih, malah ngomongin apa. Sudahlah...

Mari kita lantunkan dengan khidmat lagu kebangsaan kita

Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku
Indonesia, kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku
Semuanya

Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia raya

Indonesia raya merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia raya merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya


Indonesia raya merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia raya merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Esok hari, kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia untuk yang ke 67 tahun. Indonesia sudah 67 tahun merdeka dari penjajahan dalam arti yang sebenarnya. Namun apakah Indonesia benar-benar terbebas dari penjajahan dalam arti yang tersembunyi? Penjajahan intelektual, penjajahan teknologi, penjajahan psikis, dan sebagainya, sesungguhnya kita masih dijajah.
Kita sebagai pemuda Indonesia harus punya semangat untuk itu. Untuk menghapuskan semua penjajahan di atas bumi nusantara ini. Karena itulah kemerdekaan yang sesungguhnya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya.

Kembalilah, putih yang suci, bersih, tanpa noda
Dan merah sebagai sang singa yang berani bertumpah darah
Kami rindu, ketika semua rakyat bangsa ini bersatu
Walau berbeda warna...

Semangat Indonesia! :)