Ketika mendengar bahwa memang benar terkadang terkadang hal-hal sepele yang sering tidak dianggap orang-orang itu adalah justru hal yang berpengaruh sangat besar.
Aku berikan contoh B.M Diah. Ada yang tahu B.M Diah itu siapa? Dia adalah wartawan yang dulu memungut naskah proklamasi asli yang ditulis oleh Soekarno. Naskah proklamasi asli yang dulu ditulis oleh Soekarno itu diketik oleh Sayuti Melik dan dia buang begitu saja. Makanya ada beberapa bagian yang berbeda di naskah asli tulisan Soekarno dan yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.
Yaitu ini :

Ini tulisan tangan Sokearno, perhatikan baik-baik

Ini yang diketik oleh Sayuti Melik, ada kan bedanya?
Oke. Saya jabarkan perbedaannya. Pertama, pada naskah Soekarno ejaan tempoh, sedangkan di Sayuti Melik memakai ejaan tempo. Kedua, ketika Soekarno menggunakan kata-kata Wakil-Wakil Bangsa Indonesia, sementara Sayuti Melik memilih untuk mengetik Atas Nama Bangsa Indonesia. Boleh diperhatikan penulisan tanggal pada kedua teks proklamasi di atas. Soekarno menulis Djakarta, 17-08-'05 tetapi Sayuti Melik mengetik Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Dan perbedaan yang paling terlihat yaitu, Soekarno belum membubuhkan tanda tangan akan tetapi pada naskah Sayuti Melik itu sudah dibubuhkan tanda tangan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Yah. Seperti itulah..
.
Saya hanya berpikir, seandainya B.M Diah tidak memungut kertas proklamasi Soekarno entahlah saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Apakah anak cucu Sayuti Melik kemudian tidak akan mengeklaim bahwa teks proklamasi itu Sayuti yang menyusun, bila tidak ditemukan bukti otentiknya? Bisa saja. Karena itu B.M Diah adalah tokoh yang sangat penting menurut saya. Dia yang meluruskan sebelum terjadi perselisihan mengenai teks proklamasi itu antara Sayuti Melik dan Soekarno.
B.M Diah yang menemukan dan menyelematkan satu fakta sejarah, yang mungkin fatal bila fakta ini berbalik arah. Andai saja, andaiiii saja, naskah proklamasi asli tulisan Soekarno itu tidak ditemukan, pasti sejarah akan terbolak-balik sampai sekarang. Pasti.
Tetapi oleh orang-orang, B.M Diah itu tidak terlihat. Jangankan ditanya apa jasanya. Ditanya siapa B.M Diah aja mungkin dua dari sepuluh orang Indonesia yang bisa menjawab. Terlihat kecil memang jasanya. Tapi itu yang justru berpengaruh.
Dan itu yang saat ini akan saya lakukan.
Yang saya perbuat ini memang kecil dan terlihat tidak menghasilkan apa-apa. Tapi jangan salah, saya bergerak di balik layar. Tak apa kalau saya dianggap tidak beguna dan tidak menghasilkan apa-apa. Saya berani jamin, jika buah pikiran saya ini berhasil... tahun berikutnya DEWA akan bergerak jauh lebih hebat dari angkatan-angkatan sebelumnya. Amiin :)