Pages

Sunday, September 16, 2012

So Sweet :)

Hari ini, 16 September 2012
Sorak-sorai suara di panggung itu bising sekali. Menggambarkan keramaian yang sangat riuh. Tenda-tenda didirikan di sekeliling lapangan untuk stan flea market. Satu tenda besar di tengah lapangan basket itu menjadi panggungnya. Panggung menghadap ke Selatan. Sebelah kiri panggung berdiri stan Faculty Fair yang diisi oleh beberapa fakultas dari beberapa Universitas. Di sebelah kanan panggung berdiri stan-stan flea market atau apalah itu namanya.
Aku ada di situ. Di tengah-tengah keramaian anak-anak yang mempromosikan dagangan kelas mereka masing-masing. Riuh suara sound system membuat telingaku sedikit berdengung. Di tengah-tengah keramaian itu, aku mencoba untuk menarik orang berkunjung ke stan kelasku, agar mereka tertarik untuk membeli salah satu dari dagangan kami.
Tak terasa adzan dzuhur berkumandang. Sound system berhenti mengeluarkan dengungnya sejenak. Ah, dan waktu itu aku melihat dan mendengar pemandangan yang menurutku itu so sweet sekali..

Dia memang punya banyak teman dekat. Tapi yang tidak ku sangka-sangka adalah ini, :
"Sarah, Sarah!!! Temen-temen mana?" tanyanya. Ia berteriak keras namun tetap duduk manis di kursinya.
"Pada nyebar, ada yang di sana, ada yang di sana!" orang yang bernama Sarah itu menunjuk dua arah.
"Udah pada sholat belum?"
"Beloommmm..."
"Temen-temen suruh pada ke sini, Sar! Suruh pada sholat dzuhur. Sekarang!" teriaknya lagi.
"Iyaaa. Aku panggilin dulu yaa!"
Jleg banget. Itu bukan suruhan. Itu adalah sebuah... apa ya? Mungkin itu adalah peringatan seorang teman kepada teman yang lain agar tidak meninggalkan sholat. Itu sama sekali bukan sebuah suruhan. Aku yang mendengar, merasa bahwa itu adalah peringatan seorang teman kepada teman yang lain dengan penuh sayang. Iya, penuh sayang. Aku menangkap itu di suaranya, yang bahkan tidak pernah ku tangkap ketika ada teman asrama yang berteriak-teriak menyuruhku sholat, siapapun itu.
Aku tertegun, ternyata pertemanan mereka seerat itu. Pertemanan mereka yang dulu aku remehkan. Ternyata mereka kompak lahir batin, dunia akhirat. Ya Allah...
Aku juga menyadari sebuah hal beberapa waktu lalu, ketika aku berbincang-bincang dengan temanku itu. Dia mengajakku untuk sholat dhuha di masjid sekolah. Tapi aku berkilah, aku bilang padanya bahwa aku tidak membawa mukena.
"Di atas pasti ada yang bawa wes," katanya menenangkan. "Nanti pinjem aja... Biasanya temen-temenku bawa. Oiya! Pinjem Erna itu lho. Dia lagi nggak sholat. Tapi biasanya dia selalu bawa, kok. Kata dia males ngeluarin dari tas," lanjutnya. Aku tertegun kali. Dia menghafal dan mengenal teman-temannya dengan baik.

Pernah suatu hari, aku merasa haus sekali. Aku setengah berlari memasuki kelas dan menyambar botol minumku di atas meja. Aku menegaknya hingga hausku terasa tinggal setitik.
"Suzaaasssh, duduk Zash!" tegurnya halus.
"Eh-oh, iyaaa," jawabku kikuk. Aku malu padanya, juga malu pada diriku sendiri. Aku lupa diri. Bahkan adab minum dengan duduk yang seharusnya aku jaga sampai saat ini tidak ku hiraukan. Ternyata masih ada orang baik di muka bumi ini yang mau memperingatkan aku dari akhlak tidak baik itu.

Ada juga kejadian seperti ini...
"Ayo sholat!" ajaknya setelah bel istirahat kedua berbunyi. Aku menggeleng pelan. Sepertinya ia paham dengan maksud gelenganku. Ia akhirnya keluar dengan Kikan, teman sekelasku yang lain, yang kebetulan ingin ke atas juga. "Ya udah, aku sholat dulu yaaa,"
Dia dan Kikan menuju masjid yang letaknya di lantai atas. Sementara aku keluar kelas. Aku membuka permen loli ku yang ku beli di kantin sebagai kembalian beli pulpen. Tiba-tiba ada suara memanggil, "Suzaaaassssh!!!". Aku menoleh, leherku mendongak ke atas untuk melihat siapa yang memanggil. Ternyata dia.
"Ada apaa?" sahutku.
"Permennya itu lhoooo!" teriaknya, sambil tangannya memperagakan orang makan permen loli. Aku terhenyak,"Iyaaa, lupa. Peace!" candaku. Akupun berlalu. Namun permen loliku masih di tangan. Tidak berani ku masukkan mulut karena aku belum menemukan tempat duduk. Untuk kesekian kalinya aku diingatkan. Tapi kali ini akan ku ingat, makan atau minum alangkah lebih baiknya kalau kita melakukannya sambil duduk, tidak berdiri atau bahkan jalan.

Ahh, sekali lagi. Allah tidak pernah salah mempertemukan kita dengan orang-orang yang kita kenal sekarang. Aku selalu bersyukur ketika Allah mempertemukan aku dengan orang yang baru, yang nanti pasti, entah secara langsung atau tidak, akan memberikan pelajaran hidup yang bisa kita petik :)

Thursday, September 13, 2012

Filosofi Lilin


INI, ada satu buah lilin
 .
Apinya memang cuma kecil
.
Batangnya juga gampang leleh
.
Makin lama ia makin kecil
.
Makin lama ia semakin habis
.
Dan Akhirnya apinya pun akan padam

Tapi, ia akan setia menemanimu
Saat di sekelilingmu gelap
Sampai cahaya-cahaya itu datang lagi
Dan siap menemanimu kembali

Sunday, September 2, 2012

Argh

Kamu sudah berbeda, aku sudah berbeda, kita sudah berbeda
Kamu sudah seperti orang lain
Aku sudah tidak mengenalimu lagi